Penelitian Studi Kasus
Studi Kasus merupakan salah satu dari jenis pendekatan yang
dikemukakan oleh Creswell adalah studi kasus. Menurut John W. Creswell:S tudi
kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki
secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok
individu.Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti
mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Jenis pendekatan studi kasus ini
merupakan jenis pendekatan yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami sebuah
kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan berbagai macam
informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar masalah
yang diungkap dapat terselesaikan. Susilo Rahardjo & Gudnanto pada tahun
2010 juga menjelaskan bahwa studi kasus merupakan suatu metode untuk memahami
individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh
pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang
dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh
perkembangan diri yang baik.
Adapun yang membedakan penelitian dengan pendekatan studi kasus dengan jenis pendekatan penelitian kualitatif yang lain terdapat pada kedalaman analisisnya pada sebuah kasus tertentu yang lebih spesifik. Analisis dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan kebenaran objektif sesungguhnya. Metode ini sangat tepat untuk menganalisis kejadian tertentu di suatu tempat tertentu dan waktu yang tertentu pula.
Adapun yang membedakan penelitian dengan pendekatan studi kasus dengan jenis pendekatan penelitian kualitatif yang lain terdapat pada kedalaman analisisnya pada sebuah kasus tertentu yang lebih spesifik. Analisis dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan kebenaran objektif sesungguhnya. Metode ini sangat tepat untuk menganalisis kejadian tertentu di suatu tempat tertentu dan waktu yang tertentu pula.
Jenis-Jenis Studi Kasus:
1. Studi kasus kesejarahan mengenai
organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu
tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan organisasinya. Studi ini sering
kurang memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kurang mencukupi
untuk dikerjakan secara minimal.
2. Studi kasus observasi,
mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran-serta atau
pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu
organisasi tertentu. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya
antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok
siswa; (c) kegiatan sekolah.
3. Studi kasus sejarah hidup, yang
mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama
dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah
hidup biasanya mengungkap konsep karier,
pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang, masa remaja, sekolah,
topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
4. Studi kasus kemasyarakatan,
merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan
pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya
pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus
observasi.
5. Studi kasus analisis situasi,
jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau
kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa paa sekolah tertentu,
maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai
dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan
mungkin tokoh kunci lainnya.
6. Mikroethnografi, merupakan jenis
studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti
suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat
spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus
1. Pemilihan kasus: dalam pemilihan
kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara
rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang,
lingkungan, program, proses, dan masyarakat atau unit sosial.Ukuran dan kompleksitas
objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas
waktu dan sumber-sumber yang tersedia.
2. Pengumpulan data: terdapat
beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn
penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi.
Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan
data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data
yang berbeda secara serentak.
3. Analisis data: setelah data
terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan
proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola
umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan
ke dalam tipologi.Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu
pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan
lapangan.
4. Perbaikan (refinement): meskipun
semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan
penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang
telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa
dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar